Gendut berarti Sehat?

anggapan ini terlanjur melekat di masyarakat, terutama dikalangan ibu-ibu. anggapan bahwa gendut itu pasti sehat, harus segera ditepis, karna gendut itu belum tentu sehat.

terkadang kalau kita melihat anak yang gemuk, suka gemes gitu pengen cubit dan unyel-unyel. tetapi, kebalikannya. melihat anak yang kurus tapi lincah.malah miris dan merasa kasihan. kenapa bisa begitu? karna pemikiran ini ada dan sudah tertanam di mindset kita bahwa gemuk itu adalah simbol dari anak yang sehat. padahal sebenarnya, kalo ditelaah lebih dalam. banyak bahaya yang terselubung dari kegemukan atau obesitas itu sendiri.karna anak yang gemuk cenderung rentan terkena penyakit.

apalagi kalo ternyata, pola makannya juga kurang baik. dengan sering mengkonsumsi makanan instan, dan sedikit mengkonsumsi makanan sehat alami yang homemade.

kutipan artikel dari : http://today.co.id/read/2011/03/19/18204/who_anak_obesitas_di_negara_berkembang_menjamur

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, masalah obesitas di negara-negara berkembang semakin meningkat.  

Menurut laporan WHO, jumlah anak di bawah lima tahun  yang kelebihan berat badan di Afrika jumlahnya meningkat tiga kali lipat menjadi 13,5 juta anak dalam 20 tahun. Pola makan tak sehat, rendahnya tingkat ibu menyusui dan gaya hidup malas bergerak menjadi biang keladi bermunculannya anak-anak obesitas di benua tersebut dan negara-negara berkembang lainnya.

Di Afrika jumlah peningkatannya tidak kira-kira, dari empat juta anak pada 1990 menjadi 13,5 juta di 2010. Peningkatan juga terjadi di Asia meski tidak sebesar di Afrika pada periode yang sama.

“Penyebab mengapa anak-anak menjadi obesitas karena mereka malas bergerak atau tidak aktif dan makanan yang mereka konsumsi melebihi dari apa yang mereka butuhkan,” ujar direktur nutrisi untuk kesehatan dan pengembangan WHO Francesco Branca.

Saat ini, menurut Branca, anak-anak banyak diberikan makanan berenergi tinggi yang rendah vitamin  dan mineral namun tinggi akan kandungan gula dan lemak.

“Apa yang kita lihat di negara-negara berkembang adalah tawaran makanan yang diproduksi industri makanan lebih banyak mengandung gula dan lemak,” jelasnya.

Masalah tersebut diperburuk dengan rendahnya pemberian air susu ibu kepada bayi. Selain itu, rendahnya nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil seringkali menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah, di bawah 2,5 kilogram yang sangat rentan dapat menjadi kelebihan berat badan di kemudian hari. (kml/kml

jadi sudah jelas yah, bahwa ASI itu bisa mengurangi obesitas. karna didalam ASI tidak terdapat gula tambahan dll.

kadang in my experience, suka pengen garuk-garuk tembok yah. tiap ada yang bilang. “anaknya sekarang kurusan yah?!” ASI nya kurang Tuh! hhhh yaeyalaah namanya ini tumbuh kembang.  kata iklan Boneeto juga “Tumbuh tuh keatas, Gak kesamping” huehehehe dan soal ASI kurang, cuma gue yah sebagai ibunya yang yakin bahwa ASI ini akan terus mencukupi kebutuhannya. titik.

bottomline is, gizi nya harus seimbang yah. tak lebih dan tak kurang. nutrisi tercukupi, perkembangan motorik halus dan kasar nya bagus. perkembangan kognitif nya juga bagus. kalo itu semua bagus, mau gemuk atau kurus. tak ada yang perlu di khawatirkan.

dan gak perlu gemuk kok, untuk bisa jadi anak sehat. yang penting lincah, selalu ingin tahu, dan perceptive atau cepat tanggap. bisa berinteraksi dengan baik, dan semua sistem saraf, otak dan organ2 tubuhnya nya bekerja dengan normal dan baik. thats what we called “anak sehat” :)))

jadi ibuk-ibuk, yuk mulai aware dengan berat badan buah hati kita. kalo dikira kegemukan, kita bisa mengajaknya untuk olahraga atau berkegiatan fisik lainnya. untuk meciptakan berat badan nya yang ideal.

dan satulagi, selalu berikan homemade food. yang sehat dan alami. :))

 

Leave a Reply