im the lucky one

 

8 bulan berlalu sudah..pasca melahirkan seorang bayi lucu nan menggemaskan yg bernama raka, hidup aku semakin berwarna dan ceria.  yak tapi di ikuti  perubahan-perubahan kecil yang membuat aku menjadi “such a complainer”

dimulai dari berat badan yang bertambah drastis, melihat diriku di kaca seperti sarung tangan plastik yang diisi air deh
menggelembung. hehe belum lagi rambut yang tiada hari tak pernah rontok. melihat sekitar, isinya rambut semua. bahkan saluran air kamar mandi pun mampet gara-gara banyak rambut jatuh yg tertimbun disitu.

 

as my husband know, sebelum haml istrinya ini emang suka sekali dandan dan merawat badan. entah itu maskeran, luluran, scrubbing, pake hair mask, make-up dan segala hal yang berbau body treatment dan wewangian.

 

sebelum melahirkan rambut emang udah rontok sih, cuman gak separah sekarang. kalo sekarang sih, di setiap penghujung ruang pun pasti nemu deh tuh rambut. sampe kalo lagi menyusui pun diselingi dengan rambut yang berguguran, nempel deh di muka nya raka hihi

 

yak hal-hal kecil seperti itu membuat aku menjadi si tukang komplain, setiap pagi yang di denger suami adalah “duuh rambutku rontok bgt nih, rambut ada dimana-mana. stress deh! im such a mess!”  atau “doh celana udah gak ada yang muat *nangis*” yak mungkin menurut beberapa its not a big deal. but for me its kinda big deal :p namanya juga wanita.

 

but di saat seperti itu, kita Wanita hanya perlu tanggapan hangat dan sederhana dari suami yang bilang bahwa. “no, u look fine” “don’t worry u still sexy and beautiful” “no matter what” atau malah memberikan solusi “ya udah nanti kita ke salon, treatment yah” atau “olahraga dong bu, biar kurus lagi”

yak sounds like gombalism, tapi kita wanita memang butuh seperti itu bukan? di sayangi. di puji, di katakan cantik walau rambut nya rontok atau badannya gak kurus lagi. yes we are born this way. ayo jangan deny deh..hehehehe

 

dan im the lucky one, cuz my husband is that kind of type! yak dia selalu meredamkan rasa kekesalan itu dengan ( hal yang menurutnya gak penting ) bilang bahwa “kamu baik-baik saja, kamu tetap cantik seperti biasanya” ahhh im the lucky one…dan biasanya setelah itu aku hanya bisa tersenyum dan bilang “really?” kekekekek. .

 

bukan membandingkan, tapi berkaca pada beberapa teman yg dengan terang-terangan bilang ( di status bbm ) bahwa suaminya gak pernah ngertiin,
bahkan ada yg ekstrim bilang bahwa suaminya ga tau diri.  hal-hal seperti itu harus nya gak jadi bacaan publik bukan? thats why i assume my self as the lucky one. karna i have a very understanding husband. yang mungkin kalo orang lain udah eneg kali denger komplenan2 ga penting tadi. :p

Leave a Reply